• (0285) 381992
  • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Potensi Investasi

Ekowisata Petungkriyono

PETUNGKRIYONO EcoTourism

Petungkriyono merupakan salah satu kecamatan di Wilayah Kabupaten Pekalongan bagian selatan. Kawasan ini merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng yang masih terjaga keasriannya. Memiliki luas wilayah sekitar 5.300 Ha dan ketinggian 500 - 2100 mdpl dengan bentang alam berupa gunung-gunung, hutan belantara, air terjun dan sungai-sungai dengan air yang jernih. 

Dari Kota Kajen (Ibukota Kabupaten Pekalongan) Petungkriyono berada di sebelah selatan dengan jarak 30 km yang dapat dicapai dengan kendaraan umum maupun pribadi melewati Kecamatan Doro, tidak jauh dari obyen wisata "Dataran Tinggi Dieng" hanya berjarak sekitar 40 km dengan melalui jalur Sibebek-Gumelem Kabupaten Banjarnegara.

Memasuki petungkriyono akan disuguhi landscap pegunungan dengan tutupan hutan alam yang menghijau lebat. Di beberapa lokasi tampak pula aliran-aliran sungai jernih menyusuri lembah serta Air Terjun yang mencurah dari tebing-tebing perbukitan menambah kemolekan alam kawasan ini. Petungkriyono dikenal kalangan "rimbawan" sebagai salah satu kawasan hutan yang tersisa di Jawa. Di kawasan hutan ini hidup beraneka ragam satwa, termasuk satwa endemik Jawa yang hampir punah seperti Elang Jawa, Owa Jawa, Surili, Lutung Jawa, Macan Tutul, dan Macan Kumbang
Menyambangi Petungkriyono, tak hanya akan disambut oleh keasrian alamnya yang mempesona, namun kita juga akan merasakan nuansa keramahan dan kebersahabatan penduduk desa yang tinggal di daerah ini. 

Di kawasan ekowisata Petungkriyono terdapat beberapa potensi yang sangat menarik, antara lain :

1.  CURUG BAJING

Curug Bajing adalah salah satu air terjun yang ada di Kecamatan Petungkriyono, lokasinya di Desa Tlogopakis Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan. Akses jalan menuju lokasi cukup mudah dan dekat dengan jalan raya. Curug Bajing memiliki ketinggian 75 m dengan debit air yang besar, dan air terjun ini memiliki kolam yang luas dan dalam serta air yang jernih dan sejuk. 
Atraksi wisata yang dapat dilakukan pada obyek ini adalah Water Sliding, yaitu meluncur dari ketinggian, perosotan air terjun dengan menggunakan ban dalam, dan tersedia juga Camping Ground Area
Fasilitas yang sudah tersedia antara lain : kamar bilas, MCK, gazebo, area parkir yang luas, musholla, toko souvenir, warung makan, kedai kopi khas Petungkriyono serta penginapan. 

2. WISATA AIR WELO RIVER

Lokasi wisata ini merupakan area aliran sungai Welo yang memiliki kedung/kolam (Kedung gede, kedung pitu, kedung sipingit), beberapa air terjun, aliran air cukup deras dan jernih, sehingga para wisatawan yang hobby dengan tantangan dapat memanfaatkan untuk river tubing, body rafting, ciblon/terjun bebas, dan lain-lain.

3. WANA WISATA CURUG LAWE

Wisata alam Curug Lawe ini terpaket dalam sebuah wisata petualang yang sangat menyenangkan bagi para pecinta petualang. Pemandangan hutan yang masih perawan, menyusuri sungai nan jernih, perkebunan kopi, camping ground area, pohon selfi, apabila beruntung dapat menyaksikan kawanan Owa Jawa dan Lutung yang beraktifitas di atas pohon. Karenanya disarankan untuk memasuki lokasi ini membawa perbekalan makanan dan minuman, peralatan petualang dan peralatan masak bila diperlukan.

4. WISATA CURUG MUNCAR

Obyek wisata curug muncar berada di lereng gunung Ragajambangan di ketinggian 1.249 mdpl. Ada beberapa air terjun di kawasan ini, antara lain: Curug Telaga Lembu, Curug Kali Banteng, Curug Lawe dan Curug Muncar, serta ada yang berpotensi untuk dikembangkan, yaitu Curug Telaga Lumbu. 
Selain itu, potensi lain yang berada di kawasan tersebut yaitu adanya sumber air panas. 

Untuk mencapai obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kajen sekitar 2 - 2,5 jam perjalanan melewati jalanan yang berkelok-kelok dengan pemandangan alam pegunungan yang indah dan masih alami.

5. HUTAN SOKOKEMBANG

Hutan sokokembang adalah salahsatu kawasan alam, dimana kita masih bisa melihat sejumlah satwa liar hidup dalam habitat aslinya. Dengan luasan kurang lebih 5.300 ha, kawasan ini memiliki keragaman flora dan fauna yang sangat tinggi. Lebih kurang 250 spesies telah teridentifikasi berhabitat di hutan ini, termasuk sejumlah satwa langka seperti Macan, Elang Jawa, Lutung dan Owa Jawa. Hutan alam Sokokembang relatif masih terjaga keutuhannya. Sistem ekologi yang ada di dalamnya cenderung masih berjalan seimbang. Hal inilah yang membuat banyak peneliti, baik dari dalam negeri maupun luar negeri tertarik datang ke tempat ini.

Selain itu, di Sokokembang juga terdapat Kampung Kopi. Kampung kopi sokokembang adalah sebuah dusun di Desa Kayupuring Kecamatan Petungkriyono yang berada di tengah-tengah kawasan Hutan Sokokembang. Sebagian besar penduduknya adalah petani yang memanfaatkan hasil hutan, salah satunya dengan mengolah kopi sokokembang yang tumbuh liar diantara tegakan pohon dan hidup secara alami tanpa ada perawatan khusus. Hal inilah yang menjadikan Kopi Sokokembang menjadi istimewa dan mahal harganya.


© 2024 Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Pekalongan. All Rights Reserved.